Beranda | Artikel
Menyesal Pernah Menipu dalam Jual Beli? Dengarkan Ini Sebelum Terlambat! – Syaikh Sulaiman Ar-Ruhaili #nasehatulama
17 jam lalu

Semoga Allah membalas Anda dengan kebaikan. Ada yang bertanya, “Bagaimana cara bertobat dari penipuan dalam jual beli, sementara ia sudah tidak mampu mengembalikan uangnya kepada korban?”

Tidak diragukan bahwa penipuan dalam jual beli, termasuk salah satu dosa besar. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika melewati setumpuk makanan yang tampak bagus dan kering di bagian luar, beliau memasukkan tangannya ke bagian dalam, lalu mendapati bagian bawahnya basah. Beliau bertanya, “Apa ini, wahai pemilik makanan?” Penjual itu menjawab, “Terkena air hujan.” “Makanan itu basah karena hujan, jadi saya letakkan di bagian bawah.” Lalu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa menipu, maka ia bukan bagian dari golongan kami.” (HR. Abu Daud, dibacakan Syaikh secara makna).

Inilah salah satu indikator bahwa suatu perbuatan termasuk dosa besar—yakni ketika Nabi tidak menganggap pelakunya bagian dari umat beliau. Tidak diragukan bahwa penipuan menghilangkan keberkahan dalam jual beli. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dua pihak yang berjual beli memiliki hak khiyar selama belum berpisah Jika keduanya jujur dan menjelaskan dengan jelas maka Allah akan memberkahi transaksi mereka Namun jika keduanya menutupi kekurangan dan berdusta keberkahan dari jual beli mereka akan dihapus.” (HR. Bukhari).

Maka, hendaknya siapa pun yang bertransaksi dengan orang lain agar benar-benar memperhatikan kejujuran, kejelasan, dan transparansi dalam bertransaksi. dan menjauhi penipuan.

Orang yang benar-benar selamat adalah yang tidak menzalimi hak-hak orang lain. Berusahalah, wahai hamba Allah, agar pundakmu bersih dari beban kezaliman terhadap hak-hak orang lain.

Baik. Sekarang, bagaimana dengan seseorang yang sudah terjatuh dalam penipuan, padahal ia telah bertransaksi dengan banyak orang, lalu ia ingin bertobat. Bagaimana cara ia bertobat?

Ia bertobat kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan menyesali perbuatannya, dan bertekad kuat untuk tidak mengulanginya. Serta berusaha jujur dan terbuka dalam transaksi jual belinya. Ia juga bisa berbuat baik kepada orang-orang yang telah ia tipu dengan mendoakan mereka, seperti berdoa: “Ya Rabb, Engkau lebih mengetahui keadaan mereka dariku maka ya Allah, ampunilah mereka dan limpahkan rahmat-Mu kepada mereka Berilah mereka keselamatan dan rezeki.”

Seperti ini sudah cukup, insya Allah ‘Azza wa Jalla Barang siapa yang tulus kepada Allah, maka Allah akan membenarkan ketulusannya. Bertobatlah kepada Allah dengan penuh ketulusan, niscaya bekas-bekas dosamu akan dihapus, dengan izin Allah ‘Azza wa Jalla.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Bertakwalah kepada Allah semampu kalian.” (QS. At-Taghabun: 16)

Inilah batas kemampuan maksimal yang bisa ia lakukan. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah dalam tobatnya, sesuai dengan kadar kemampuannya, maka Allah akan menerima tobatnya dan memberinya pertolongan, serta menjauhkannya dari dampak buruk dosa tersebut.

====

أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكُمْ هَذَا يَقُولُ كَيْفَ التَّوْبَةُ مِنَ الْغِشِّ فِي الْبَيْعِ وَهُوَ لَا يَسْتَطِيعُ إِرْجَاعَ الْمَالِ؟

لَا شَكَّ أَنَّ الْغِشَّ فِي الْبُيُوعِ مِنْ كَبَائِرِ الذُّنُوبِ لِأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ وَسَلَّمَ لَمَّا مَرَّ بِصُبْرَةِ طَعَامٍ فَكَانَ ظَاهِرُهَا حَسَنًا جَافًّا فَأَدْخَلَ يَدَهُ فِي دَاخِلِهَا فَوَجَدَ بَلَلًا فَقَالَ مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ؟ قَالَ أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ أَصَابَهُ مَطَرٌ فَجَعَلْتُ الْمَبْلُولَ فِي الدَّاخِلِ فَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنَّا

وَهَذَا أَحَدُ الضَّوَابِطِ لِكَوْنِ شَيْءٍ كَبِيرَةً وَلَا شَكَّ أَنَّ الْغِشَّ يُذْهِبُ بَرَكَةَ الْبَيْعِ يَقُولُ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا وَإِنْ كَتَمَا وَكَذَبَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا

فَيَنْبَغِي عَلَى مَنْ يَتَعَامَلُ مَعَ النَّاسِ أَنْ يَحْرِصَ حِرْصًا شَدِيدًا عَلَى الصِّدْقِ وَالْبَيَانِ وَالنُّصْحِ وَأَنْ يَبْتَعِدَ عَنِ الْغِشِّ

وَالسَّلِيمُ مِنَّا مَنْ سَلِمَ مِنْ حُقُوقِ النَّاسِ احْرِصْ يَا عَبْدَ اللَّهِ عَلَى أَنْ يَكُونَ ظَهْرُكَ سَلِيمًا مِنْ حُقُوقِ النَّاسِ

طَيِّبٌ مَنْ وَقَعَ وَغَشَّ وَيَتَعَامَلُ مَعَ النَّاسِ وَأَرَادَ أَنْ يَتُوبَ فَكَيْفَ يَتُوبُ؟

يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ بِالنَّدَمِ عَلَى مَا وَقَعَ وَبِالْعَزْمِ عَلَى عَدَمِ الْعَوْدِ وَالْحِرْصِ عَلَى النُّصْحِ لِلنَّاسِ فِي بَيْعِهِ وَشِرَائِهِ وَالْإِحْسَانِ لِمَنْ غَشَّهُمْ بِالدُّعَاءِ لَهُمْ يَدْعُو لَهُمْ يَقُولُ يَا رَبِّ أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِمْ مِنِّي اللَّهُمَّ فَاغْفِرْ لَهُمْ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُمْ اللَّهُمَّ عَافِهِمْ اللَّهُمَّ ارْزُقْهُمْ

وَيَكْفِيهِ هَذَا إِنْ شَاءَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَمَنْ صَدَقَ اللَّهَ صَدَقَهُ اللَّه كُنْ صَادِقًا مَعَ اللَّهِ فِي التَّوْبَةِ وَسَتُحْمَى مِنْ آثَارِ الذَّنْبِ بِإِذْنِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

وَاللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَقُولُ فَاتَّقُوا اللَّهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ

وَهَذَا الَّذِي يَسْتَطِيْعُهُ مِثْلَ هَذَا وَمَنْ اتَّقَى اللَّهَ فِي تَوْبَتِهِ بِحَسَبِ اسْتِطَاعَتِهِ فَإِنَّ اللَّهَ يَتَقَبَّلُ مِنْهُ وَيُعِيْنُهُ وَيَدْفَعُ عَنْهُ سُوءَ الذَّنْبِ


Artikel asli: https://nasehat.net/menyesal-pernah-menipu-dalam-jual-beli-dengarkan-ini-sebelum-terlambat-syaikh-sulaiman-ar-ruhaili-nasehatulama/